Tahukah Sobat Enduro kita bisa memulai usaha dari sampah plastic? Sampah Plastik adalah sampah anorganik yang membutuhkan waktu beratus-ratus tahun untuk terurai. Mengurangi penggunaan sampah plastic adalah hal yang utama. Namun, apa jadinya jika kita otomatis mendapatkan plastik dari produk yang kita gunakan?
Ecobrick atau yang memiliki arti “Eco” dan “brick” yaitu bata ramah lingkungan. Dikutip dari laman zerowaste.id, penyebutan “bata” karena ia dapat menjadi alternatif bagi bata konvensional dalam mendirikan bangunan. Maka dari itu ecobrick biasa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan furniture. Ecobrick sendiri merupakan botol plastik yang diisi padat dengan limbah non-biological untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali.
Melalui Ecobrick, sampah plastik akan terus tersimpan dan terjaga dalam botol sehingga tidak butuh dibakar, ditimbun, dll. Ecobrick memungkinkan Sobat Enduro untuk tidak menjadikan plastik di salah satu industrial recycle system, dengan begitu akan menjauhi biosfer dan menghemat energi. Ecobrick menjaga bahan-bahan plastik tersebut melepaskan CO2 yang pada akhirnya akan menyumbang pemanasan global.
Peluang bisnis Ecobrick diutamakan dari kreativitas produk. Karena Ecobrick diibaratkan sebagai “bata” yang merupakan bahan dalam membangun sebuah bangunan, tentu saja Ecobrick bisa dimanfaatkan untuk membangun berbagai macam benda. Seperti meja, kursi, hingga panggung pernikahan dapat dikreasikan menggunakan Ecobrick.
Tidak hanya barang-barang rumah tangga, di banyak negara Ecobrick juga dijadikan sebagai barang seni. Melalui Mediaini.com, Rusel Maier adalah seorang seniman asal kanada yang tinggal di Indonesia untuk menyelesaikan proyek ecobrick. Rusel mengatakan ia menemukan ecobrick pertama di desa yang terletak di lembah Sagada, Filipina.
- Pertamina tidak luput mengikuti peluang usaha Ecobrick. Melalui laman resmi Pertamina, Kelompok Ecobrick Kabarti binaan Pertamina Integrated Terminal Panjang memberikan pelatihan pemanfaatan sampah lewat ecobrick kepada mitra binaan Pertamina Integrated Terminal Palembang yang berlokasi di Lapas Perempuan Kelas II A Kota Palembang dan Desa Semambu.
Pada pelatihan tersebut, Nurachmad sebagai perwakilan dari Kelompok Bengkel Ecobrick menjelaskan awal mula bagaimana ecobrick digunakan sebagai media pengolahan sampah di sekitar lingkungan Kampung Baru Tiga, Kecamatan Panjang Utara, Kota Bandar Lampung. Ecobrick kemudian dapat diolah sebagai fondasi pembuatan barang serba guna seperti meja, kursi, tong sampah, pot bunga dan barang-barang kesenian lainnya. Pelatihan juga diisi dengan praktik pembuatan ecobrick sederhana dari sampah plastik.
Nurachmad menyampaikan kegiatan ini merupakan sarana untuk saling belajar dalam pengolahan sampah. Pengolahan sampah lewat ecobrick merupakan salah satu formula pengolahan sampah yang harapannya selain membantu mengatasi permasalahan lingkungan, dapat menghadirkan nilai ekonomis lewat produk turunan ecobrick yang dihasilkan.
Sobat Enduro tertarik dengan usaha Ecobrick?
(PU)