Menjadi seorang pekerja kantoran bukanlah hal yang membuat seseorang berhenti melakukan hobi yang ia sukai. Setidaknya itu yang dialami oleh Titis Panularsih, perempuan kelahiran Cilacap, 28 tahun lalu yang kini berdomisili di Jakarta. Titis menjalankan usaha kerajinan tangan yang telah ia geluti selama duduk dibangku SMK hingga kini telah mencapai gelar master dan telah bekerja. Lalu bagaimana kisahnya melakoni dua pekerjaan sekaligus? Berikut kisahnya:

Hobi untuk membuat berbagai benda handmade.

Titis memiliki usaha kerajinan tangan bernama Hasta semenjak pertengahan tahun 2020. Namun, Hasta bukanlah kali pertama dirinya memulai berwirausaha. Titis mengaku telah berjualan berbagai macam handmade sejak ia bersekolah di SMK Negeri 3 Purwokerto. Produk Hasta sendiri untuk saat baru masker embroidery atau sulam tangan. Namun, kedepannya Hasta akan menjual produk handmade lainnya. Seperti hantaran dalam acara tunangan maupun pernikahan. Untuk saat ini, Hasta melalui akun sosial media instagram hasta official baru mengunggah baru masker embroidery meski telah menerima pemesanan hantaran.

“Saya sendiri sudah hobi untuk membuat berbagai benda handmade dari kecil baik dari bahan daur ulang berbahan kertas dan kain maupun material lain seperti flanel dan benang. Jadi, harapannya ke depan Hasta akan menjadi tempat untuk para customer memesan berbagai benda handmade yang dibuat secara customized serta menjadi tempat bagi pecinta handmade untuk belajar membuatnya.” jelas Titis. 

Motif dapat disesuaikan dengan keinginan pembeli

Sebagai inovasi dari masker yang kini sangat dibutuhkan di tengah pandemi. Hasta memiliki ciri bahwa motif yang digunakan dapat menyesuaikan keinginan pembeli. Dengan  begitu Hasta memiliki berbagai macam varian yang cocok untuk digunakan dalam berbagai acara dan keseharian. 

Point of Differentiation dari Hasta adalah pada motifnya yang dapat disesuaikan dengan desain dari customer dan tidak akan digunakan kembali untuk customer lain apabila tidak mendapat izin dari yang punya desain tersebut.” tambah Titis. 

Konsistensi merupakan hal yang utama

Memiliki penghasilan tambahan bukanlah suatu hal yang mudah. Titis mengakui tantangan terbesar  dari usaha yang dimilikinya adalah konsistensi. Terutama karena usaha ini adalah handmade yang harus dibuat sendiri oleh dirinya. 

“Sedangkan saat ini status saya adalah pekerja kantoran sehingga waktu yang saya punya hanya di weekend. Untuk menjual benda handmade akan sulit apabila akan merekrut pegawai baru karena bisa saja standar mereka dalam membuat benda tersebut berbeda dengan kita.” ungkap Titis.

Semua usaha itu harus dimulai

Titis membagikan tips bagi pengusaha pemula setidaknya ada dua tipe utama yaitu: Membuat perencanaan modal yang sekiranya rugi tidak akan mengganggu keuangan pribadi. Dan menentukan target pasar sebelum berjualan sehingga dapat memilih metode promosi yang sesuai misalnya akan fokus ke sosmed saja atau juga pendekatan personal ke calon pembeli. 

Namun Titis juga menambahkan tips utama menurut dirinya “Tips yang paling penting adalah semua usaha itu harus dimulai bukan hanya dibuat konsep dan dibayangkan. Bahkan walaupun usaha pertamamu nantinya belum berhasil tapi kamu sudah membuat satu langkah maju untuk menjadi seorang pengusaha. Langkah terakhir yang perlu dilakukan adalah belajar dari kegagalan dan terus mencari peluang usaha lainnya yang lebih potential.”

Setelah membaca kisah Titis, apakah Sobat Enduro berkeinginan untuk memulai usaha sampingan? 

Instagram: Hasta_ Offical

(PU)