Musim hujan sudah didepan mata, belakangan hujan disertai angin terjadi di beberapa wilayah di Indonesia termasuk Provinsi Jawa Tengah. Sebagai negara tropis yang hanya memiliki dua musim, sudah seharusnya pengendara motor di Indonesia siap siaga membawa jas hujan di musim hujan.
Jas hujan idealnya memiliki fungsi melindungi pengguna dari air, suhu dingin, angin bahkan cipratan dari genangan air di jalanan. Tetapi, tahukah Sobat Enduro bahwa sebagus dan semahal apapun jas hujan yang kita beli, akan dengan cepat rusak jika penanganan dan penyimpanannya asal asalan.
Bukan hanya bocor di bagian-bagian lipatan dan sambungan, jika tidak pintar merawat jas hujan akan berbau tak sedap bahkan berjamur. Selain tak nyaman saat digunakan, bau tak sedap di jas hujan akan membekas di baju yang kita pakai. Untuk menghindari hal itu, dikutip dari laman pikiran rakyat, berikut 3 langkah merawat jas hujan agar tidak gampang rusak:
- Selalu bersihkan jas hujan setelah dipakai.
Penting setelah sampai di tempat tujuan, jas hujan bekas pakai dibersihkan terlebih dahulu. Kemudian lap dan keringkan dengan kain lap halus atau kanebo bersih agar kotoran yang masih menempel dapat terangkat, sekaligus meminimalisir jumlah air yang masih menempel di jas hujan.
- Keringkan secara alami.
Tak seperti baju atau celana, bahan jas hujan biasanya dilapisi bahan yang anti air seperti plastik PVC, HEP, karet, atau kain parasut. Sehingga akan dengan mudah air akan cepat menghilang hanya dengan menggantungnya dengan rapi. Jangan jemur jas hujan di bawah matahari langsung atau menggunakan pemanas buatan untuk mempercepat pengeringan. Paparan suhu panas berlebihan pada jas hujan justru akan membuat kering keras dan terjadi retakan retakan kecil dalam lapisan anti air yang menyebabkan jas hujan cepat rusak terutama di bagian lipatan dan sambungan.
- Simpan dengan rapi dan mudah di akses.
Setelah dipastikan kering maka lipat rapi jas hujan dan simpan di tempat atau wadah yang mudah diakses untuk menghindari jas hujan rusak akibat terlipat. Hindari penyimpanan di bagasi motor yang letaknya di bawah jok motor karena di area tersebut biasanya akan jadi titik kumpul dari panas mesin serta panas di sekitar saat kita duduk diatas jok. Kemudian hindari menyimpan jas hujan jika masih dalam keadaan basah apalagi kotor. Gunakan tas, kantong jas hujan atau box motor sebagai tempat menyimpan jas hujan. Selain memudahkan akses saat kita membutuhkan jas hujan dengan cepat, juga saat keadaan basah, kotor,dan mungkin kedap udara akan berpotensi menimbulkan jamur yang menyebabkan jas hujan berbau tak sedap.
Nah kalau dari 3 cara tersebut, sudahkah Sobat Enduro menerapkannya?
(PU)