Merawat motor sudah menjadi kewajiban seorang pengendara motor. Sobat Enduro pasti sudah tahu bahwa memperhatikan angin yang ada di ban motor adalah salah satu kewajiban bagi pengendara sepeda motor. Untuk menghindari ketidaknyamanan saat berkendara, motor kurang bertenaga hingga menghindari terjadinya kecelakaan, memeriksa angin pada ban merupakan hal yang utama perlu dilakukan.
Cara yang paling sering dilakukan pengendara untuk mengecek angin ban motor biasanya dengan menekan ban menggunakan tangan. Jika ban terasa empuk saat dipencet diartikan masih butuh tambahan angin, kalau sudah keras maka dianggap cukup. Padahal, cara mengukur tekanan angin ban seperti itu kurang tepat. Karena tidak adanya ukuran ketepatan mengenai kurang / lebihnya angin pada ban.
Dilansir dari Kompas.com, tekanan udara pada ban seharusnya disesuaikan dengan standar kebutuhan berkendara sehari-hari penggunanya. Cara yang paling benar dalam mengecek tekanan udara adalah menggunakan alat pengukur khusus. Alat pemeriksa tekanan udara ini relatif murah loh dan banyak tersedia di sejumlah toko online maupun offline, sehingga mudah dimiliki oleh Sobat Enduro. Pengukur tekanan udara ini baiknya jadi perlengkapan wajib tiap kendaraan karena cukup vital.
Lalu kapan sebaiknya Sobat Enduro mengecek tekanan angin ban motor? Tekanan angin ban motor lebih baik dicek setiap 3 minggu sekali. Hal ini menjaga agar tekanan tidak cepat habis dan tarikan motor tetap bertenaga.
Menentukan tekanan angin ban motor sendiri tidak boleh sembarangan Sobat Enduro, ada ukurannya masing-masing dan ini tergantung pada kendaraan yang digunakan serta tingkat kebutuhan dari pengendara.
Kalau motor kerap digunakan untuk berboncengan, maka tekanan yang diberikan harus lebih besar. Kalau lebih sering digunakan untuk berkendara sendirian, tekanan angin ban jarus sedikit lebih rendah agar makin nyaman.
Untuk lebih pastinya, sebaiknya cek lagi tekanan angin yang ideal yang tertera di motor. Berikut daftar tekanan angin ban motor yang ideal:
- Motor Matik – Depan: 29 psi (sendirian dan berboncengan) – Belakang: 33 psi (sendirian), 36 psi (berboncengan).
- Motor Bebek – Depan: 29 psi (sendirian), 30 psi (berboncengan) – Belakang: 31 psi (sendirian), 33 psi (berboncengan).
- Motor Sport – Depan: 32 psi (sendirian), 34 psi (berboncengan) – Belakang: 39 psi (sendirian), 41 psi (berboncengan)
Selain menggunakan angin biasa, penggunaan nitrogen juga dapat membuat ban lebih awet, terutama untuk tipe ban tubeless. Sobat Enduro dapat membaca mengenai nitrogen disini. Nah Sobat Enduro kini sudah tahu kan betapa pentingnya mengecek angin pada ban motor. Pernahkah Sobat Enduro memiliki pengalaman mengenai pengecekan Angin pada Ban Motor? Yuk share cerita kalian di kolom komentar.
(PU)