Kawasan Industri Jl. Mt.Haryono Cilacap
Cs. 0857 7053 8636

Kapan Harus Ganti Pelumas?

Salah satu bagian terpenting yang harus diperhatikan orang terkait mesin kendaraannya yaitu kondisi pelumas di dalamnya. Penggantian pelumas atau oli perlu dilakukan secara rutin untuk mencegah terjadinya kerusakan mesin, harapannya kendaraan dapat bertahan lebih lama. Jika terlambat menggantinya, kita akan merasakan sesuatu yang aneh dari kendaraan kita, seperti mesin terlalu panas, tarikan mesin yang melemah, dan knalpot mengeluarkan asap putih. Agar hal-hal tersebut tidak terjadi, kita perlu mengganti oli kendaraan secara rutin. Lalu kapan kita harus ganti pelumas kendaraan?

Buku pedoman kendaraan roda dua biasanya menyatakan bahwa pelumas kendaraan perlu diganti setelah menempuh jarak 2000-3000 km atau setiap dua bulan, tergantung mana yang tercapai terlebih dahulu. Waktu penggantian pelumas juga tergantung pada jenis resistansi oli yang digunakan.

Hal yang harus kita perhatikan bahwa standar ini bukan satu-satunya yang menentukan kapan harus mengganti pelumas. Meski keduanya belum tercapai, kita perlu segera mengganti pelumas saat merasakan tanda-tanda aneh dari kendaraan kita. Tanda-tandanya antara lain:

Warna pelumas berubah

Pelumas atau oli baru biasanya berwarna coklat, biru jernih, atau emas dengan konsistensi kental, juga terasa licin saat digenggam. Pelumas akan berubah warna setelah terkena panas dan kerak dari sistem pembakaran. Setelah menempuh jarak yang jauh, pelumas akan berubah menjadi hitam pekat, menandakan pelumas tersebut sudah terkontaminasi kerak pembakaran. Daya pelumasan oli yang sudah hitam pasti akan berkurang. Jika terus digunakan, mesin akan cepat aus.

Volume pelumas berkurang

Lakukan pengecekan volume oli mesin secara berkala ketika mesin dingin. Pengecekan bisa menggunakan stik yang menyatu dengan tutup oli dari mesin. Jika level oli di bawah standar, periksa kemungkinan kebocoran oli. Jika tidak ada kebocoran, itu tandanya oli sudah terbakar. Minyak yang terbakar berarti kualitas minyaknya menurun. Kita bisa segera ganti oli atau tambah oli lagi hingga mencapai batas darurat.

Temperatur mesin tinggi

Kondisi oli yang buruk akan menurunkan konduktivitas panasnya. Panas dari mesin tidak menyebar secara optimal ke tangki oli, di mana oli mendapat waktu pendinginan. Akibatnya mesin mengalami overheat. Nantinya, kita bisa merasakan panas ekstra dari area mesin.

Suara keras dari mesin

Kualitas oli yang memburuk, mengakibatkan daya pelumasannya semakin lemah. Bagian internal mesin tidak bisa mendapatkan pelumasan maksimal. Sehingga bagian-bagian mesin mulai saling menggores dan menimbulkan banyak suara goresan logam dan getaran. Suara dan getaran tersebut cenderung membuat tidak nyaman saat mengemudikan kendaraan.

Jadi apakah motormu sudah perlu ganti oli? Segera periksa tanda-tanda di atas dan ganti oli bila diperlukan untuk menjaga daya tahan kendaraan. Untuk mengetahui jenis oli yang tepat untuk kendaraan Anda, sekarang lebih praktis dengan mengakses https://drlube.pertaminalubricants.com. Anda cukup memasukkan informasi jenis kendaraan, merk, varian, dan type. Situs ini secara cepat melakukan mix and match jenis oli yang tepat.

(AN)

Leave a Reply