Ban motor adalah salah satu komponen utama dari motor. Namun, apakah kalian mengetahui ban motor memiliki jenis-jenis tersendiri? Ban motor pada umumnya memiliki dua jenis ban yaitu ban tubeless dan ban biasa (tubetype). Ban tersebut memiliki keunggulan dan keunikannya masing masing.
Misalnya, jenis ban tubeless biasanya digunakan pada motor sport atau motor berkecepatan tinggi, dengan komponen yang lebih lunak, tidak menggunakan ban dalam dan udara didalamnya dapat bertahan hingga lebih dari 1 tahun. Sedangkan ban biasa (tubetype) biasanya digunakan untuk motor berkecepatan rendah, dengan komponen yang lebih keras, menggunakan ban dalam dan mudah mengalami kebocoran.
Nah permasalahan yang sering muncul di kalangan pengengendara yaitu seringkali kita mengabaikan kondisi ban motor. Kita baru sadar motor kita tidak baik-baik saja saat sudah kempis atau bocor, yang bisa saja merepotkan kita dalam perjalanan.
Dikutip dari Kompas.com, kita bisa mengetahui kondisi ban selayaknya diganti jika memiliki beberapa ciri diantaranya:
- Hilangnya Tire Wear Indicator (TWI) atau tanda segitiga pada ban. Jika tanda tersebut mulai hilang atau menipis, maka itu merupakan isyarat bahwa ban tersebut sudah aus.
- Timbulnya benjolan pada ban. Benjolan pada ban seringkali kita lihat, namun jika didiamkan, benjolan ini akan berbahaya dan bisa beresiko terjadinya ledakan.
- Terlalu sering ditambal. Ban yang terlalu sering ditambal akan berbahaya bagi ban karena akan ada banyak bekas dan menyebabkan aus yang tidak merata.
Lalu bagaimana cara kita merawat ban motor?
Salah satu cara termudah merawat ban adalah memeriksanya secara rutin secara mandiri. Selain menghemat biaya, memeriksa ban menjadikan kita sadar akan keadaan ban. Kemudian kita juga harus memperhatikan kapan terakhir kali membeli ban. Karena pada umumnya ban bertahan baik hingga usia lima tahun. Jika sudah lebih dari lima tahun, ban sebaiknya diganti karena sudah pasti menipis.
(PU)